Berbicara tentang air minum, yang kita sebut disini adalah air putih atau sering dikenal air mineral. Dewasa ini banyak sekali air minum dalam kemasan ( AMDK ) yang beredar di pasaran, pun tumbuh banyak sekali depot-depot isi ulang air galon. Sedang jauh sebelum itu kita selalu memasak air untuk kebutuhan air minum. Air minum dalam kemasan memang lebih praktis karena tanpa kita repot memasak, air tersebut langsung bisa kita konsumsi.
Sebelum kita mengkonsusi air minum, kita perlu perhatikan dari mana sumber air tersebut berasal, pastikan air tersebut berasal dari sumber yang dapat dipertanggung jawabkan. Air yang akan kita konsumsi harus memenuhi beberapa syarat kesehatan. Air yang layak dikonsumsi adalah air yang memenuhi kriteria sebaga berikut :
1. Air matang
Perlu kita perhatikan,air yang akan dikonsumsi harus dimasak pada suhu 100° C. Seningga dapat dipastikan bakteri yang terdapat pada air tersebut benar-benar sudah mati. Setelah matang air minum bisa langsung dikonsumsi atau jika ingin disimpan pastikan air matang dimpan dalam wadah yang tertutup rapat, untuk menghindari kontaminan-kontamin yang mungkin bisa terjadi.
Tahukah kamu jika air matang tetap bisa basi atau kadaluarsa?
Tidak seperti air minum dalam kemasan yang mencantumkan tanggal kadaluarsa,
air matang yang basi memang sulit di deteksi seperti makanan basi. Tetapi bisa dlihat dari lamanya penyimpanan hingga adanya perubahan wujud ( bentuk, warna, bau dan rasa ). Wadah dan ruang/tempat penyimpanan juga mempengaruhi kondisi air minum. Kontaminasi jamur, bakteri dan kuman sangat mempengaruhi aman tidaknya air minum tersebut dapat dikonsumsi.
2. Air minum dalm kemasan ( AMDK )
Bagaimana dengan air kemasan? Apakah lebih sehat?
Pastikan air minum kemasan sesuai standart pemeriksaan AMDK. Syarat yang utama adalah air kemasan harus lulus uji laboratorium dari cemaran bakteri E.Coli, jamur, dan zat-zat berbahaya lainnya. Air yang sudah dikemas harus dikarantina selama menunggu hasil uji laboratorium, jadi tidak bisa langsung distribusi setelah diproduksi.
Uji laboratorium antar lain sebagai berikut :
1. MPN coliform
Metode MPN coliform dengan media agar dalam tabung umtuk mendeteksi bakteri coliform gram negatif yang menjadi penyebab utama diare.
2. Angka Lempeng Total ( ALT )
Metode ini disebut juga Total Plate Count ( TPC ), uji laboratorium menggunakan media agar lactulose dalam plate ( cawan petri ) untuk menghitung jumlah mikroba aerob mesofix per gram, per milimeter.
3. Total Dissolvent Solid
TDS meter adalah alat untuk mengukur jumlah zat padat terlarut dalam air.
Makin rendah nilai yang tertera, makin baik pula kualitas air minum.
Tentu saja semua itu tergantung bagaimana dan dimana kita menyimpan air minum tersebut. Baik air matang ataupun air minum dalam kemasan ( AMDK ) harus disimpan dalam wadah tertutup dan dijauhkan dari sinar matahari langsung, karena jika wadah air minum sering terpapar sinar matahari langsung,maka air akan berpotensi terkontaminasi zat-zat kimia yang berasal dari wadah tersebut.
Dari pembahasan diatas dapat disimpulkan bahwa air matang maupun air minum dalam kemasan ( AMDK ) keduanya sama-sama sehat dan baik dkonsumsi dengan catatan tidak terdapat cemaran berbahaya.
Jadi kalian bisa pilih mana yang baik menurut versimu, bagus air matang atau air minum dalam kemasan.
"Cause you is what you drink"
Penulis : Vera Ardiani Chandra, Amd
Referensi buku :
Ketentuan Umum Pendaftaran Online