Soerojo Hospital Soerojo Hospital Soerojo Hospital

Produktif Dikantor Dengan Tetap Memperhatikan Ergonomi

Oleh Admin Soerojo Hospital
Diposting di Artikel Januari 5, 2023


Era saat ini adalah era desrupsi, dimana industri yang sudah bertahan lama secara tidak disadari tergantikan oleh industri baru yang lebih maju dan modern. Dalam keadaan seperti ini, perusahaan yang lengah atau tidak waspada akan mendapati mereka menurun produktivitasnya karena layanan yang mereka berikan tergantikan oleh perusahaan lain dengan metode yang berbeda.

Faktor penting dalam produktivitas perusahaan adalah sumber daya manusia (SDM). Perusahaan yang memiliki SDM dengan produktivitas tinggi, relatif memiliki kinerja lebih baik dibandingkan dengan yang produktivitas SDMnya rendah. Sehingga pada saat ini perusahaan berusaha memacu produktivitas dari semua SDM yang ada. SDM yang sehat, bugar dan produktif merupakan aset penting yang akan berperan besar dalam menggerakkan roda usaha dari sebuah industri atau perusahaan.

Pada saat yang bersamaan, pekerja atau SDM yang sedang bekerja mengalami paparan bahaya yang berasal dari lingkungan akibat dari peralatan kerja, cara kerja maupun proses pekerjaan itu sendiri. Potensi bahaya itu akan semakin besar apabila peralatan, cara kerja, lingkungan kerja tidak memenuhi kaidah kesehatan.

Area perkantoran adalah salah satu tempat bekerja yang memiliki potensi bahaya yang sebenarnya tidak terlalu kelihatan tapi memiliki dampak jangka panjang yang cukup menghawatirkan. Untuk itu perlu ada penerapan keselamatan dan kesehatan kerja di area perkantoran, sehingga karyawan tetap sehat, bugar dan produktif serta terhindar dari potensi bahaya yang ada. 

Ergonomi adalah salah satu potensi bahaya yang bisa terjadi pada keryawan yang bekerja di perkantoran. Bahaya ergonimis dapat berasal dari sarana prasarana, proses kerja dan cara kerja yang tidak sesuai dengan prinsip – prinsip ergonomis. 

Pengertian ernonomi adalah ilmu dan seni pernerapan teknologi untuk menyesuaikan tuntutan pekerjaan dengan kapabilitas manusia atau pekerja sehingga dapat memberi kenyamanan dalam bekerja, mencagah cedera, dan meningkatkan produktivitas. Penerapan teknologi itu meliputi alat kerja, cara kerja, proses dan lingkungan pekerjaan, sedangkan kapabilitas manusia meliputi kemampuan dan keterbatasan manusia baik secara fisik maupun mental. 

Ergonomi di perkantoran sangat penting untuk diterapkan karena akan berdampak pada masalah pada kondisi otot dan tulang rangka pekerja. Dalam penelitian yang dilakukan oleh Fariborz Mohammadipour at al, 2018, tentang gangguan otot dan tulang rangka (MSDs) menggunakan kuisioner Nordic Body Map adalah sebagai berikut:

  1. Keluhan nyeri leher 55,2%
  2. Nyeri bahu 51,6%
  3. Nyeri punggung bawah 72,4%
  4. Nyeri lutut 44,8%

Nyeri punggung bawah merupakan keluhan paling sering dialami oleh pekerja yaitu 72,4%.

 

Yang menjadi pembahasan kali ini adalah bagaimana bekerja dengan menggunakan komputer / laptop, peregangan, penanganan beban secara manual. Secara umum prinsip dari ergonomi meliputi beberapa hal yaitu bagaimana cara bekerja, pemilihan alat atau sarana kerja, pengaturan lingkugan kerja.

Cara bekerja hendaknya memenuhi prinsip – prinsip ergonomi yaitu postur kerja. Pada saat bekerja perhatikan posisi kepala dan punggung dalam keadaan lurus, tidak membungkuk, tidak memutar dan tidak miring. Posisi tangan di bawah bahu dan tidak menjangkau sesuatu terlalu jauh, jika mau mengambil benda yang jauh sebaiknya didekatkan dulu baru diangkat. Pada saat mengangkat benda posisi kedua kaki menapak kuat dilantai (tidak jinjit dan tidak menggantung) posisi lutut membentuk tidak kurang dari 900 posisi duduk ditopang oleh kedua kaki. Pada pekerjaan repetitif seperti mengetik, lakukan peregangan pada jari – jari tangan. Pada pekerjaan statis seperti duduk lama, lakukan peregangan setiap 2 jam sekali. Pada pekerjaan mengangkat beban secara manual, lakukan hal – hal berikut:

  1. Beban dibagi dalam ukuran kecil – kecil agar ringan dalam mengangkat
  2. Posisi beban sedekat mungkin dengan tubuh, jika masih jauh didekatkan
  3. Posisi punggung lurus, tidak membungkuk, tidak memutar dan tidak miring saat mengangkat dan meletakkan beban
  4. Jika memungkinkan gunakan alat bantu untuk mengangkat dan memindahkan beban

Penilihan alat atau sarana kerja seperti kursi, meja, mouse, keyboard harus memperhatikan ukuran yang sesuai dengan postur tubuh pekerja, atau bisa menggunakan peralatan yang bisa diatur tinggi rendahnya maupun posisi pekerja dalam bekerja. Meja dan kursi yang bisa diatur ketinggannya bisa membuat pekerja yang sedang duduk bisa mendapatkan posisi duduk yang baik. Posisi duduk yang baik adalah lutut membentuk sudut 900, sandaran mampu menopang punggung dengan baik, kepala dan punggung lurus, tangan bertumpu pada sandaran kursi yang datar dengan meja. Dalam memegang mouse posisikan tangan lurus, tidak menekuk keluar maupun kedalam, menapak pada meja dan tidak menggantung, dalam memegang keyboard, posisi tangan lurus, tidak menggantung, tidak menekuk keluar maupun kedalam.

Pada saat menggunakan laptop atau komputer dalam waktu lama, ada risiko bahaya yaitu mata lelah karena melihat layar dalam waktu yang lama. Untuk mengatasi hal ini, perlu dilakukan pengaturan yaitu jarak antara mata dengan layar adalah 50 – 101 cm, posisikan layar agar tidak menyebabkan silau pada mata, lakukan istirahat mata dengan taknik 20-20-20 yaitu 20 menit menatap layar, istirahat selama 20 detik dengan melihat kearah yang jauh sekitar 20 feet. Selain itu bisa juga dengan melakukan olahraga mata. 


Dalam kegiatan mengangkat barang secara manual harus memperhatikan prinsip ergonomi dalam mengangkat barang, mengangkat barang dengan cara membungkuk sangat berisiko karena beban tidak terdistribusi dengan merata, sehingga bagian tulang belakang mendapatkan beban sangat berat, lakukan kegiatan mengangkat barang dengan berjongkok dan titik berat benda berada sedekat mungkin dengan tubuh kita.


Posisi tubuh harus tetap tegak tidak boleh miring pada kegiatan yang statis seperti duduk terlalu lama, berdiri terlalu lama, perlu diselingi dengan peragangan, dimulai dengan peregangan leher, peregangan pundak dan peregangan kaki.

Lakukan peregangan leher dengan langkah – langkah:

  1. Duduk pada posisi tegak
  2. Tarik kepala kearah kanan secara perlahan, lakukan pada arah sebaliknya
  3. Tengokkan wajah kearah kanan maksimal, lakukan pada arah sebaliknya

setelah peragangan leher, lakukan peregangan pada area pundak dengan melakukan kegiatan:

  1. Satukan kedua tangan, tarik keatas setinggi – tingginya
  2. Tarik kedepan secara maksimal
  3. Satukan tangan dari belakang, tarik tangan kearah belakang

Setelah peregangan leher, lakukan peregangan kaki dengan cara:

  1. Kaki posisi menyilang, miringkan badan kearah berlawanan dengan arah silang kaki, lakukan sebaliknya
  2. Luruskan kaki kedepan secara bergantian

Walaupun pekerjaan kita berada di kantor yang tampak nyaman, tidak seperti yang bekerja di lapangan, di jalan, di kebun dan sebagainya, tidak berarti kita bekerja tanpa risiko. Jangan lengah, tetap perhatikan prinsip – prinsip kerja secara ergonomis agar kita terhindar dari risiko kecelakaan akibat kerja dan penyakit akibat pekerjaan serta kita bisa tetap bekerja secara optimal, sehat dan produktif. Terimakasih.


Penulis : Winarno, S.Kep., Ners

Referensi: Buku saku seri ergonomi perkantoran, Direktorat kesehatan kerja dan olahraga kementrian kesehatantahun 2020

Bagikan Postingan ini