Seperti kita tahu, rongga mulut merupakan
salah satu pintu masuk bakteri penyebab penyakit, baik aerob maupun anaerob.
Bakteri pada rongga mulut ternyata dapat menyebar melalui aliran darah,yang
disebut dengan bacte[1]remia.
Merawat kesehatan gigi dan mulut sebaiknya
dimulai sejak dini. Memasuki usia 2 tahun anak sudah bisa diajari cara sikat
gigi sendiri dengan sikat gigi maupun pasta gigi yang sesuai untuk anak-anak,
termasuk cara meludahkan sisa busa pasta gigi. Di atas usia 6 tahun, anak sudah
boleh belajar cara berkumur menggunakan mouthwash yang disesuaikan dengan
anjuran dokter gigi. Sambil tetap diawasi dan dipastikan agar tidak tertelan.
Cara menjaga kesehatan gigi dan mulut
dengan benar perlu diajarkan juga, sehingga terhindar dari berbagai gangguan
gigi dan mulut yang dapat muncul akibat penumpukan plak, yang jika dibiarkan
dapat merusak jaringan gigi, gusi, dan area di sekitarnya, bahkan berisiko
terinfeksi. Menyikat
gigi merupakan salah satu cara
menjaga kebersihan dan kesehatan mulut, di antara banyak cara lainnya. Selain menyikat
gigi, menggunakan mouthwash dapat membantu mengurangi timbulnya plak.
Selama ini, masih banyak orang yang
hanya fokus pada gigi ketika membersihkan mulut. Pada kenyataannya,
bagian-bagian mulut yang lain seperti lidah dan sela-sela gigi juga harus
dibersihkan untuk menghindari terjadinya plak.
1. Menyikat
gigi 2 kali sehari
Membiasakan menyikat gigi minimal
dua kali setiap hari, dengan waktu yang benar setelah sarapan dan sebelum tidur
malam. Tujuannya adalah untuk membersihkan rongga mulut dari sisa makanan,
kuman, serta timbunan plak yang mulai muncul. Selain itu dapat juga dibantu
untuk membersihkan gigi dengan dental floss / benang gigi.
2. Memilih
Sikat Gigi yang Benar
Pilihlah sikat gigi yang sesuai, untuk
anak pilih sikat gigi yang kecil baik tangkai maupun kepala sikatnya, sehingga
mudah dipegang dan tidak merusak gusi. Bulu sikat jangan terlalu kaku/terlalu
lembut dan terlalu jarang, pilih bulu sikat yang cukup lembut tapi cukup kuat
untuk melepas kotoran dan juga tidak merusak gigi. Ujung kepala sikat menyempit
sehingga
mudah menjangkau seluruh bagian. Ujung
sikat gigi dan ujung bulu sikat sedekat mungkin, karena jika tidak ujung gigi
sudah mentok ke bagian belakang tapi bulu sikat tidak kena gigi, jadi ada bagian
gigi yang tidak tersikat, biasanya gigi geraham bungsu. Pilihlah juga sikat gigi
yang gagangnya nyaman, sehingga saat sikat gigi dilakukan dengan benar tidak
melukai gusi.
3. Menggunakan
produk mengandung Fluoride
Pilihlah sikat gigi yang sesuai, untuk
anak pilih sikat gigi yang kecil baik tangkai maupun kepala sikatnya, sehigga mudah
dipegang dan tidak merusak gusi. Bulu sikat jangan terlalu kaku/terlalu lembut
dan terlalu jarang, pilih bulu sikat yang cukup lembut tapi cukup kuat untuk melepas
kotoran dan juga tidak merusak gigi. Ujung kepala sikat menyempit sehingga mudah
menjangkau seluruh bagian. Ujung sikat gigi.
Menjangkau seluruh bagian. Ujung
sikat gigi dan ujung bulu sikat sedekat mungkin, karena jika tidak ujung gigi
sudah mentok ke bagian belakang tapi bulu sikat tidak kena gigi, jadi ada
bagian gigi yang tidak tersikat, biasanya gigi geraham bungsu. Pilihlah juga sikat
gigi yang gagangnya nyaman, sehingga saat sikat gigi dilakukan dengan benar
tidak melukai gusi.
4. Memperhatikan
cara sikat gigi yang benar
Terkadang kita merasa sudah rajin
menyikat gigi, tapi kenapa masih saja gigi kita bermasalah bahkan masih muncul
bau mulut. Hal ini ternyata disebabkan karena kita tidak menggunakan cara menyikat
gigi dengan benar. Buat gerakan melingkar pada saat menyikat gigi untuk
melepaskan lapisan plak yang menempel. Tidak perlu tergesa-gesa agar hasilnya
maksimal. Yang perlu Anda ketahui, tidak menyikat gigi dengan benar sama saja
Anda tidak pernah menyikat gigi.
5. Memanfaatkan
Mouthwash/cairan kumur
Mouthwash akan membersihkan area mulut
yang sulit dijangkau saat menyikat gigi, seperti gusi dan sela-sela gigi karena
sikat gigi hanya membersihkan 25% dari mulut. Selain itu, mouthwash juga mengurangi
keasaman dan jumlah kuman di rongga mulut, bahkan membantu remine ralisasi
gigi. Namun, mouthwash memang tidak boleh digunakan oleh anak berusia di bawah
enam tahun. Meski bagi anak di atas usia tersebut, mouthwash dapat membantu membersihkan
gigi secara maksimal. Pilihlah mouthwash sesuai dengan kebutuhan dan kondisi
kesehatan kita. Dalam menggunakan mouthwash, perhatikan juga takaran dan cara penggunaan,
selama ini ada tiga jenis mouthwash, yaitu:
·
Mouthwash untuk napas segar
Mouthwash dapat membuat napas menjadi
segar dalam seketika. Mouthwash ini memang dapat melawan sebagian jenis
bakteri, tapi bakteri lain bisa tumbuh kembali dalam waktu singkat.
·
Mouthwash anti plak dan anti radang gusi
Mouthwash jenis ini dapat melawan
beragam bakteri merugikan yang menyebabkan sekaligus mencegah radang gusi atau
gingivitis, sekaligus meningkatkan kesehatan mulut dan gigi.
6. Periksa
gigi secara teratur
Memeriksakan gigi ke dokter gigi atau
fasilitas kesehatan gigi mulut terdekat secara teratur yaitu setiap 6 bulan,
dapat membantu mencegah kerusakan gigi. Kalau pun ternyata mulai terjadi
kerusakan gigi, kita akan mendapatkan perawatan lebih dini, sehingga masalah
gigi tidak sampai parah.Menjaga kebersihan rongga mulut yang baik merupakan
upaya menjaga kesehatan karena tanpa kebersihan mulut yang tepat, bakteri juga
dapat mencapai tingkat yang menyebabkan infeksi mulut, seperti gusi dan
kerusakan gigi. Diketahui dalam teori fokal infeksi menyebutkan bahwa infeksi pada
rongga mulut dapat menyebabkan terjadinya penyakit sistemik, yaitu penyakit
diabetes mellitus, aterosklerosis dan penyakit kardiovaskuler. Selain menyikat
gigi, juga tetap dianjurkan dengan penggunaan mouthwash secara rutin dan
teratur untuk kesehatan gigi yang maksimal dan untuk mendapatkan hasil yang
lebih maksimal dalam jangka panjang, kita juga menghindari mengonsumsi minuman
beralkohol, bersoda, batasi minuman berkafein, dan terlebih menghindari
merokok.
Penulis : drg. Rina Kusumawati
Ketentuan Umum Pendaftaran Online