Sebagian orang yang mengalami depresi akan melakukan tindakan di luar kendalinya seperti melukai diri atau bunuh diri. Perilaku tersebut biasa disebut dengan istilah self harm. Self-harm merupakan kegagalan seseorang dalam melalukan coping stress.
Self harm adalah perilaku melukai diri sendiri dengan berbagai cara tanpa berpikir panjang. Orang yang melakukan tindakan self harm tidak akan memikirkan resiko yang ia lakukan sekalipun kematian.
Data dari survei YouGov Omnibus mengenai kesehatan mental penduduk Indonesia yang mereka publikasikan pada Juni 2019 menunjukkan lebih dari sepertiga (setara 36,9 persen) orang Indonesia pernah melukai diri mereka dengan sengaja. Tak cuma Indonesia, self harm juga menjadi isu gangguan mental yang semakin mengemuka dalam skala global.
Menurut Strong (2011), perilaku self harm memiliki tiga jenis yaitu :
Individu melukai dirinya yang cukup fatal dan tidak dapat dipulihkan seperti semula seperti memotong kaki atau mencukil bola mata.
Merupaka salah satu jenis perilaku self harm yang cenderung ringan namun intensitas dilakukannya lebih berulang. Seperti membenturkan kepalanya ke tembok.
Jenis perilaku self harm ini paling sering dilakukan oleh individu. Seperti menjambak rambut sendiri, menyayat kulit menggunakan cuter, membakar kulit dan lain sebagainya.
Bentuk perilaku self harm yang paling terkenal (Whitlock, 2009; Ee & Mey, 2011) seperti :
Berikut faktor-faktor yang menyebabkan remaja melakukan self harm menurut Whitlock, 2009; Zetterqvist, 2015; Jans dkk, 2012; Wilkinson dkk, 2011 juga bisa disebabkan :
Berikut beberapa karakteristik psikologis perilaku self harm yiatu :
Merupakan perasaan yang bersifat negatif seperti kecemasan, stres, depresi, tidak percaya diri, gugup dan rasa bosan yang berlebihan. Emosi negatif yang dialami oleh pelaku self harm memiliki intensitas yang lebih tinggi dibandingkan dengan individu pada umumnya.
Merupakan keterampilan individu dalam mengendalikan emosi atau perasaan. Individu yang tidak memiliki emotional skill akan kesulitan dalam mengendalikan emosinya sehingga menjadi rentan untuk melakukan self harm.
Merupakan suatu kecenderungan meremehkan diri sendiri secara berlebihan. Biasanya individu akan menertawakan tindakan yang telah dilakukan secara berlebihan dan memiliki sifat pesimisme.
Efek jangka panjang akibat dari melukai diri sendiri yaitu dapat berupa iritasi ringan hingga cedera parah dan juga dapat mengakibatkan kematian tanpa disengaja.
Dampak jangka panjang lainnya termasuk:
Berikut beberapa solusi atau cara yang dapat kita tangani apabila kita sendiri yang melakukan tindakan self harm, yaitu:
Misalnya, mencari tau penyebab kita melakukan tindakan self harm. Jangan berikan peluang atau kesempatan sedikitpun untuk kita bisa melakukan hal tersebut.
Cobalah untuk mengalihkan pikiran kita dari tindakan self harm dengan aktivitas positif, seperti mengembangkan bakat yang kita miliki, misal, di bidang olahraga, kesenian, dan lain sebagainya.
Cara selanjutnya cobalah lakukan aktivitas positif lainnya sebagai bagian dari refresing diri, seperti hangout bersama teman, staycation bersama keluarga, wisata kuliner, dan kegiatan penyegaran lainnya.
Cobalah untuk mulai berbicara pada orang terdekat yang kita anggap paling dipercaya. Ceritakan masalah kita secara perlahan.
Apabila kita masih merasa kurang puas, meskipun sudah bercerita dengan orang terdekat maka datang ke psikolog untuk berkonsultasi terhadap apa yang sedang kita hadapi.
Tidak sedikit dari kita yang belum menyadari bahwa bisa saja salah satu penyebab seseorang melakukan self harm adalah karena kurang mendekatkan diri pada Tuhan Yang Maha Esa. Perbanyaklah berdoa dan terus mendekatkan diri kepada Tuhan Yang Maha Esa karena itu akan membuat hati dan pikiran kita menjadi tenang.
Penulis : Dra. Sri Wahyu Andayani
REFERENSI
Agustin. D., dkk. 2019. Analisis Butir Self-Harm Inventory. Jurnal Muara Ilmu Sosial, Humaniora, dan Seni. Vol 3 (2): 396-402.
Khalifah. S. 2019. Dinamika Self-Harm Pada Remaja. SKRIPSI. UIN Sunan Ampel Surabaya.
Kusumadewi., dkk. 2019. Self Harm Inventory (SHI) Versi Indonesia Sebagai Instrumen Deteksi Dini Perilaku Self Harm. Jurnal Psikiatri Surabaya. Volume 8 Nomor 1.
Thesalonika & Apsari. N. C. 2021. Perilaku Self-Harm Atau Melukai Diri Sendiri Yang Dilakukan Oleh Remaja (Self-Harm Or Self-Injuring Behavior By Adolescents). Jurnal Pekerjaan Sosial. Vol 4 (2): 213-224.
https://www.vice.com/amp/id/article/4agbb3/ciri-gejala-self-harm-anak-muda-indonesia-melukai-diri-sendiri-konsultasi-psikologi
Apa itu Self Harm? Kenali Penyebab Self Harm & Solusinya - (gramedia.com)
Dampak Jangka Panjang Self-Harm, Perilaku Tidak Sehat yang Dilakukan Ayu Aulia saat Percobaan Bunuh Diri (suara.com)
Ketentuan Umum Pendaftaran Online