Soerojo Hospital Soerojo Hospital Soerojo Hospital

Terapi Efektif Untuk Penyakit Tiroid

Oleh Admin Soerojo Hospital
Diposting di Artikel Juli 19, 2017


TERAPI EFEKTIF UNTUK PENYAKIT TIROID 

Layanan invasive minimalis di Rumah Sakit Jiwa Prof. Dr. Soerojo Magelang termasuk terlengkap di seluruh Indonesia,  Asia bahkan dunia. Prevalensi nodul tiroid di dunia mempunyai angka cukup tinggi, yaitu 10 – 60% dari populasi umum. Rentang prevalensi sangat lebar karena dipengaruhi oleh temuan berbasis teknologi dan diagnosis forensik. Dengan pemeriksaan klinis prevalensi nodul tiroid hanya sekitar 10 – 15%. Dengan menggunakan USG prevalensi meningkat menjadi 50%, dan tertinggi dengan otopsi ditemukan nodul pada populasi hingga 60%. Dari 50% prevalensi nodul tiroid tersebut, 90% ditemukan dalam bentuk jinak. Sepuluh persen ditemukan dalam bentuk ganas.

Tata kelola tumor jinak tiroid ditentukan oleh jenis tumor atau nodul tiroidnya. Jenis nodul jinak ada 3, yaitu bentuk kistik, campuran dan solid. Tindakan medis nodul jinak beberapa ahli mempunyai berbagai pendapat, bila ukuran kecil cukup dilakukan observasi, bila ukuran sedang dapat dilakukan tindakan invasive minimalis, dan bila sangat besar dapat dilakukan dengan operasi lobektomi parsial dan/ atau total. Bila ditemukan dalam bentuk ganas maka pemilihan terapi dengan tiroidektomi total dan dilakukan ablasi dengan radio aktif iodine.

TERAPI PENYAKIT TIROID

Di dunia saat ini pilihan terapi nodul tiroid lini pertama adalah pembedahan, tetapi dalam berbagai studi komplikasi operasi dan berbagai kontra indikasi operasi menjadikan perlunya kajian terapi lain. Dengan 90% nodul pada populasi nodul adalah jinak maka terapi cukup dengan reduksi masa nodul, sehingga tidak mempengaruhi fungsi tiroid secara umum. Secara anatomi kelenjar tiroid ditempati juga oleh kelenjar paratiroid yang berfungsi untuk metabolisme sel dan kalsium. Dari data-data di atas kemudian dikembangkan teknik ablasi nodul solid dengan Thermal Ablation, yaitu dengan tehnologi laser dan gelombang mikro (micro wave / radio frequency). Perbedaan terapi termal tersebut adalah pada ablasi laser dibutuhkan pembiusan secara general kemudian jarum untuk laser ditanam dalam nodul kemudian dilakukan ablasi laser secara statis. Kelemahan teknik ini yaitu membutuhkan modalitas alat dan sumber daya mahal. Untuk teknologi gelombang mikro radio frekuensi, cukup menggunakan anestesi lokal, tidak perlu dilakukan dalam kamar operasi. Teknik ablasi dengan moving shoot sehingga dinamis, dapat menjangkau area sulit. Kelebihan dari teknik ini yaitu membutuhkan modalitas sumber daya yang tidak banyak, sehingga secara ekonomi lebih murah.

SALAH SATU DARI 2 AHLI GELOMBANG MIKRO DI INDONESIA ADA DI RSJ PROF. DR. SOEROJO MAGELANG

Efikasi kedua teknologi cukup baik, tetapi untuk ablasi gelombang mikro mempunyai hasil efikasi lebih baik untuk nodul ukuran besar (lebih dari 10 cc) karena teknik ablasi dinamis. Dari keunggulan tersebut, Rumah Sakit Jiwa Prof. Dr. Soerojo Magelang menyediakan layanan tersebut guna memenuhi kebutuhan masyarakat sekitar 50% populasi di Magelang, Jawa Tengah dan DIY, bahkan secara nasional, karena tenaga ahli ablasi gelombang mikro di dunia hanya ada 15 orang, dan di Indonesia hanya ada 2, yaitu 1 ahli di Aceh dan 1 ahli di Magelang. Layanan pada nodul kistik, di beberapa senter layanan tiroid non bedah di Indonesia sudah cukup banyak, yaitu Aceh dan Magelang (dengan tehnologi dan tehnik terbarukan), Jakarta, Bandung, Yogyakarta (masih dengan tehnik lama dengan menggunakan jarum kecil). Indikator keberhasilan reduksi nodul tiroid baik solid ataupun kistik adalah> 50% dari volume nodul awal. Beberapa penelitian di dunia efikasi ablasi kista dan nodul solid lebih dari 60%, sehingga mempunyai paradigma bila nodul jinak peluang tanpa tindakan adalah 50%, tetapi dengan intervensi minimalis bisa mendapat hasil lebih dari 50%.

Layanan invasive minimalis di Rumah Sakit Jiwa Prof. Dr. Soerojo Magelang termasuk terlengkap di seluruh Indonesia, Asia bahkan dunia. Kekurangan layanan tersebut adalah tenaga ahli patologi anatomi kita masih menggunakan tenaga dari luar rumah sakit sehingga mengurangi akurasi diagnosis akibat minimalnya komunikasi dan perbedaan visi teknik diagnostik. Layanan invasive minimalis tiroid ini di Aceh dapat menggunakan fasilitas BPJS, tetapi di Magelang masih dalam tahapan negosiasi karena masih langkanya layanan tersebut sehingga referensi nasional belum didapatkan. Biaya mandiri tindakan kista dan nodul solid di RSJS sendiri berkisar antara Rp. 5 juta hingga Rp. 15 juta. Biaya hingga Rp. 15 juta diakibatkan harga bahan habis pakai jarum gelombang mikro cukup mahal hingga Rp. 11 juta rupiah. Dengan adanya layanan tiroid invasive di Magelang ini, diharapkan cakupan pembesaran nodul menjadi lebih luas dan dapat dijangkau masyarakat. Ketakutan akan operasi dapat difasilitasi dengan layanan lain dengan tujuan dan hasil yang sama bahkan mempunyai indikator keamanan lebih baik. ***

Penulis : dr. H. Harli Amir Mahmudji, SpPD-KEMD

Bagikan Postingan ini